Hal sama juga jadi alasan siswi SMP yang juga dijual melalui mucikari seharga Rp2 juta. Saat diperiksa Polsek Medan Timur, siswi yang tinggal di Jalan Sibolga, Medan Perjuangan itu mengaku rela menjual ‘mahkotanya’ karena belum punya handphone.
Sementara seorang siswi SMA yang tiga pekan lalu diamankan Polresta Medan bersama germonya, mengaku menjual ‘orisinilnya’ karena ingin memiliki sepeda motor sendiri.
Anak SMA ini Mengaku Dengan “OM” atau “Pacar” Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
Info Post
0 comments:
Post a Comment